Sektor Perikanan Semakin Diminati oleh Perbankan
- rfn-financindo
- Feb 16, 2017
- 3 min read
Lima tahun ke depan pemerintah berencana membangun 24 pelabuhan besar | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa

Perbankan semakin banyak yang tertarik untuk menyalurkan kreditnya kepada pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan mengingat pemerintah Indonesia juga semakin berfokus terhadap pengembangan potensi sektor tersebut, selaras dengan penerapan visi poros maritim dunia.
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menginginkan sektor kelautan dan perikanan menjadi tulang punggung perekonomian di Republik Indonesia. Rosan mengemukakan, pihaknya mengapresiasi pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo yang telah mencanangkan program poros maritim dunia di dalam Indonesia.
"Shock therapy seperti itu harus kita lanjutkan. Yang kami tunggu adalah langkah-langkah berikutnya," kata Rosan.
Ketum Kadin mengakui hal itu tentu tidak mudah dilakukan tetapi perlu dan tepat pula bila tema Rakernas Kadin kali ini berfokus kepada infrastruktur dan akses pembiayaan. Dia menyatakan keberhasilan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di bawah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti adalah luar biasa.
Rosan mengingatkan bahwa pemerintah dalam lima tahun ke depan juga berencana membangun 24 pelabuhan besar serta lebih dari 3.000 kapal bantuan untuk produksi sektor kelautan dan perikanan. Karena itu, ujar dia, diharapkan Rakornas tersebut bisa memberikan sejumlah rekomendasi yang memang implementasi atau penerapannya bisa dilaksanakan dengan efektif dan efisien di lapangan.
Hal tersebut, lanjutnya, karena berdasarkan data yang ada, kontribusi industri kelautan dan perikanan masih belum besar dalam menyumbangkan terhadap perekonomian Indonesia, sehingga ke depannya harus berkesinambungan dan banyak menciptakan lapangan kerja.
"Potensi perikanan Indonesia sangat cerah," ujar Ade Bachtiar dari Biro Pengembangan Bisnis Mikro BCA dalam acara Forum Bisnis dan Investasi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (16/2).
Menurut dia, cerahnya potensi sektor perikanan dapat terindikasi dari produk perikanan yang variatif seperti ikan tuna dan rumput laut yang juga banyak diminati pasar internasional. Ia memaparkan, kredit untuk sektor perikanan selalu meningkat selama lima tahun terakhir dan pencapaian tersebut lebih banyak terjadi di sisi hilir.
Namun, Ade juga menyadari bahwa masih adanya sejumlah risiko penyaluran kredit yang melekat kepada industri perikanan antara lain aset kurang bankable, ketergantungan terhadap kondisi cuaca, kelangkaan produk bahan baku, fluktuasi harga yang ditentukan oleh pasar global, serta daya tahan produk.
"Kami menyadari perikanan kini menjadi tulang punggung berkelanjutan perekonomian," katanya dan menambahkan, BCA siap berkontribusi.
Selamatkan Laut RI, KKP dan AS Teken Kerja Sama US$ 40 Juta | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa
Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjalin kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat (AS), untuk mendukung upaya Indonesia dalam meningkatkan pengelolaan perikanan berkelanjutan dan konservasi keanekaragaman hayati Iaut.
"Sumber daya perikanan Indonesia telah dikenal menyimpan potensi yang baik selama ini dan memerlukan penanganan yang baik," ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan, dalam sambutannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Kamis (16/2/2017).
"Amerika Serikat dan Indonesia memiliki kemitraan yang kuat di sektor maritim, termasuk melalui program baru yang ditujukan untuk melindungi keanekaragaman hayati laut yang vitaI serta mempromosikan pemanfaatan berkelanjutan yang akan mengamankan sumber daya pangan dan mata pencaharian masyarakat Indonesia," jelasnya.
Kerja sama ini diwujudkan lewat bantuan hibah yang dilakukan oleh US Agency for International Development (USAID), yang memiliki 5 program dengan total nilai kerja sama US$ 40 juta selama 5 tahun ke depan. Program pada intinya membantu Indonesia mengelola sumber daya laut dan perikanannya yang berkelanjutan.
Adapun kelima program ini di antaranya adalah, Sustainable Ecosystems Advanced (SEA) yang bertujuan menguatkan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang bertujuan memperkuat tata kelola dan ketahanan ekosistem pesisir dan laut, dan Supporting Nature and People Partnership for Enduring Resources (SNAPPER) yang bertujuan memperkuat konservasi keanekaragaman hayati laut dan pengelolaan perikanan berkelanjutan.
Selain itu ada pula kerja sama dengan Interpol yang bertujuan untuk pengelolaan perikanan dan penegakan hukum di laut, dan Oceans and Fisheries Partnership yang bertujuan memperkuat kerja sama regional untuk mempromosikan perikanan yang berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal KKP, Sjarief Widjaja, berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan produktivitas perikanan, ketahanan pangan dan nutrisi serta mata pencaharian yang berkelanjutan melalui upaya konservasi habitat dan spesies penting dalam wilayah pengelolaan perairan yang menjadi target yakni Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 715.
"Dengan program USAID ini akan diupayakan pengelolaan 6 juta hektar habitat kritis kelautan dan perikanan, pembangunan dan dukungan terhadap 15 Kawasan Konservasi Laut (KKL), serta peningkatan produktivitas perikanan, keamanan pangan dan gizi, dan mata pencaharian yang berkelanjutan di 13 kabupaten di Maluku Utara, MaIuku dan Papua Barat," pungkasnya.
"Kerja sama ini merupakan hibah atau grant. Pada prinsipnya adalah sumber daya kelautan Indonesia ini luar biasa untuk ketahanan pangan dunia. Karena itu Amerika Serikat ingin meyakinkan semuanya berkelanjutan dan bisa melanjutkan ketahanan pangan di Indonesia dan dunia," ucap Sjarief.
Comments