top of page

Belanja Pemerintah Ketat, BI Revisi ke Bawah Pertumbuhan Ekonomi

  • rfn-financindo
  • Feb 23, 2017
  • 3 min read

Pada kuartal IV 2016 terjadi konsolidasi pengeluaran pemerintah | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2017 akan lebih rendah. Salah satu penyebab turunnya prediksi ini adalah terkait pengaruh pengeluaran pemerintah.


Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2016 tercatat sebesar 4,9 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2016 mencapai 5,02 persen.

Sebelumnya, bank sentral sempat memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,05 persen pada kuartal I 2017.


"Sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 kuartal I itu diperkirakan di kisaran 5,05 persen, tetapi kajian kita terakhir itu mungkin agak lebih rendah dari itu," ujar Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Kamis (23/2/2017).


Agus menuturkan, pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sangat efektif. Begitu ada penyesuaian pada pengeluaran pemerintah, maka pertumbuhan ekonomi nasional juga akan terpengaruh.


"Sekarang di kuartal pertama kita melihat mungkin perlu ada koreksi pertumbuhan ekonomi itu akan ada di bawah 5,05 persen. Nanti kita akan sampaikan kalau sudah mendapatkan angka akhirnya," tutur Agus.

Agus menyatakan revisi ke bawah terjadi disebabkan pengaruh pengeluaran pemerintah. Pada kuartal IV 2016 terjadi konsolidasi pengeluaran pemerintah.


BI Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2017 di Bawah 5,05% | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa



Di kuartal pertama kita melihat mungkin perlu ada koreksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2017 itu akan ada di bawah 5,05%," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di GOR Popki, Kamis (23/2/2017).


Bank Indonesia (BI) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2017. Sebelumnya BI memprediksi pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama tahun 2017 di level 5,05%.


Namun dirinya belum bisa memberikan angka pasti proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017. Dia mengaku masih menghitung penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi RI di kuartal I tahun ini.


"Sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 kuartal satu itu diperkirakan di kisaran 5,05% tetapi kajian kita terkahir mungkin agak lebih rendah dari itu gitu," imbuhnya.


Agus menyebut, pengeluaran pemerintah menjadi salah satu penyebab dipangkasnya proyeksi laju ekonomi tahun ini. Pengeluaran pemerintah adalah salah satu penyumbang pergerakan ekonomi selain konsumsi rumah tangga.


"Kita kan sama-sama mengetahui pengeluaran pemerintah di semester kedua 2016 itu ada konsolidasi. Dan peran dari pada pengeluaran pemerintah bagi pertumbuhan ekonomi itu efektif sekali," tukas dia


"Sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 kuartal satu itu diperkirakan di kisaran 5,05% tetapi kajian kita terkahir mungkin agak lebih rendah dari itu gitu," imbuhnya.


Kuartal I 2017, BI: Pertumbuhan Ekonomi Lebih Rendah dari Perkiraan | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa


"Kita memang mengikuti sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, di 2017 kuartal satu itu diperkirakan di kisaran 5,05 persen. Tetapi kajian kita terkahir mungkin agak lebih rendah dari itu," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis 23 Februari 2017.


Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2017 akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Bank sentral sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,05 persen.

Namun Agus belum bisa menyebutkan lebih rinci mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi. Namun yang pasti BI memprediksi ada penurunan proyeksi ekonomi yang tumbuh lebih rendah.


"Sekarang di kuartal pertama kita melihat mungkin perlu ada koreksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2017 itu akan ada di bawah 5,05 persen. Nanti kita akan sampaikan kalau kita sudah mendapatkan angka akhirnya," pungkasnya.


Dirinya menambahkan, sejumlah indikator ekonomi belum memberikan dampak positif bagi perekonomian. Khususnya pengeluaran pemerintah yang belum maksimal di awal tahun ini sehingga mempengaruhi revisi pertumbuhan ekonomi.


"Dan dalam banyak hal adalah pengaruh daripada pengeluaran pemerintah. Kita kan sama-sama mengetahui pengeluaran pemerintah di semester kedua 2016 itu ada konsolidasi. Dan peran pengeluaran pemerintah bagi pertumbuhan ekonomi itu efektif sekali," jelas dia.


Comments


bottom of page