Kinerja Kinclong, Wijaya Karya Panen Besar di Tahun Buku 2016
- rfn-financindo
- Feb 23, 2017
- 4 min read

Laba tumbuh 161,88% dibandingkan pencapaian tahun 2015 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa
Direktur Utama Wijaya Karya, Bintang Perbowo mengatakan hasil sepanjang tahun 2016 menunjukkan strategi bisnis yang diterapkan WIKA dalam mencapai sasaran-sasaran korporasi sudah tepat.
Perusahaan plat merah di bidang konstruksi PT Wijaya Karya Tbk meraup laba tahun 2016 yakni Rp 1,012 triliun. Jumlah itu tumbuh 161,88% dibandingkan pencapaian tahun 2015.
Bahkan, untung besar ini melampaui target laba yang hanya Rp 750 miliar.
Pencapaian ini karena perusahaan berkode saham WIKA membukukan rasio Net Income to Sales sebesar 6,46%.
Nah sebelum bulan Februari berakhir WIKA sudah mendapatkan kontrak baru lebih dari Rp 7 triliun, atau lebih dari 21% dari target kontrak tahun ini. Pencapaian itu lebih dari 336% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Dengan semakin cepat dan semakin banyaknya WIKA memenangkan kontrak-kontrak baru, kami meyakini bahwa pencapaian penjualan dan laba tahun ini akan lebih baik dari tahun 2016," kata Bintang dalam siaran tertulisnya, Kamis (23/2/2017)
Dia yakin, tahun ini WIKA akan memiliki kinerja lebih baik. Tahun 2017 ini WIKA menargetkan kontrak kerja Rp 103 triliun atau tumbuh sekitar 24% dari 2016 sebesar Rp 83 triliun.
Laba WIKA Mencapai Rp1,01 Triliun di 2016 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencetak laba sebesar Rp1,01 triliun di akhir 2016 atau naik 161,88 persen bila dibanding periode yang sama di 2015. Laba tahun lalu diklaim merupakan pencapaian yang tertinggi sepanjang sejarah perseroan.
Posisi penjualan WIKA (tidak termasuk proyek-proyek Kerja Sama Operasi atau KSO) di 2016 mencapai Rp15,67 triliun atau melonjak 15,05 persen dari penjualan 2015 sebesar Rp13,62 triliun. Dengan lonjakan laba yang jauh melampaui tahun sebelumnya WIKA membukukan rasio Net Income to Sales sebesar 6,46 persen dan merupakan salah satu yang terbaik di industri.
Laba tersebut sekaligus jauh melampaui target laba di 2016 yang semula ditetapkan sebesar Rp750 miliar, atau melonjak 34,91 persen dari posisi yang dicapai.
Pada tahun ini, sebut Bintang, besaran kontrak dihadapi WIKA ditargetkan sekitar Rp103 triliun atau sekitar 24 persen di atas kontrak dihadapi perseroan di 2016 sebesar Rp83 triliun. Sebelum Februari berakhir, perseroan sudah mendapatkan kontrak baru lebih dari Rp7 triliun atau lebih dari 21 persen dari target kontrak tahun ini, di mana lebih dari 12 persen diperoleh di Januari.
Pencapaian itu, lanjut Bintang, lebih dari 336 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan semakin cepat dan semakin banyaknya WIKA memenangkan kontrak-kontrak baru, perseroan meyakini bahwa pencapaian penjualan dan laba tahun ini akan lebih baik dari 2016.
Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo mengatakan, pencapaian laba yang menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah perseroan merupakan perwujudan dari komitmen WIKA kepada seluruh stakeholders perseroan.
"Laba perseroan di 2016 yang mencapai 162 persen dibandingkan 2015 menunjukkan bahwa strategi bisnis yang diterapkan WIKA dalam mencapai sasaran-sasaran korporasi sudah tepat. Kami percaya bahwa di 2017 ini kami akan membukukan hasil yang lebih tinggi lagi," kata Bintang, dalam siaran persnya, Kamis 23 Februari 2017
WIKA Cetak Laba Rp 1 T di 2016 | PT Rifan Financindo Berjangka Cabang Axa
Sesuai Laporan Keuangan (Audited) per tanggal 31 Desember 2016, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatat laba tertinggi sepanjang sejarah Perseroan, mencapai sebesar Rp 1,012 triliun di akhir tahun 2016 atau mencapai 161,88% dibandingkan pencapaian tahun 2015.
Perolehan ini dipicu oleh penjualan WIKA (tidak termasuk proyek-proyek Kerja Sama Operasi / KSO) di tahun 2016 yang mencapai Rp 15,67 triliun atau melonjak 15,05% dari penjualan tahun 2015 sebesar Rp 13,62 triliun.
Laba tersebut sekaligus jauh melampaui target laba tahun 2016 yang semula ditetapkan sebesar Rp 750 Miliar atau melonjak 34,91% di atas target.
Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo mengatakan bahwa pencapaian laba yang menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah Perseroan merupakan perwujudan dari komitmen WIKA kepada seluruh stakeholders Perseroan.
"Laba Perseroan tahun 2016 yang mencapai 162% dibandingkan tahun 2015 menunjukkan bahwa strategi bisnis yang diterapkan WIKA dalam mencapai sasaran-sasaran koRp orasi sudah tepat. Kami percaya bahwa di tahun 2017 ini kami akan membukukan hasil yang lebih tinggi lagi," tutur Bintang dalam keterangan tertulis, Kamis (23/2/2017).
Dengan lonjakan laba yang jauh melampaui tahun sebelumnya WIKA membukukan rasio Net Income to Sales sebesar 6,46% dan merupakan salah satu yang terbaik di industri.
Di tahun 2017 ini, sambung dia, besaran kontrak dihadapi WIKA ditargetkan sekitar 103 Triliun Rupiah atau sekitar 24% di atas kontrak dihadapi Perseroan tahun 2016 sebesar 83 Triliun Rupiah. Sebelum bulan Februari berakhir kami sudah mendapatkan kontrak baru lebih dari Rp 7 triliun, atau lebih dari 21% dari target kontrak tahun ini, di mana lebih dari 12% kami peroleh di bulan Januari lalu. Pencapaian itu lebih dari 336% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Dengan semakin cepat dan semakin banyaknya WIKA memenangkan kontrak-kontrak baru, kami meyakini bahwa pencapaian penjualan dan laba tahun ini akan lebih baik dari tahun 2016," lanjut Bintang.
Di awal tahun 2017 ini, lanjut dia, Wika sedang dalam tahap akhir proses kredit dan dapat dipastikan akan berhasil menggalang dana pinjaman sindikasi sebesar Rp 5 Triliun dengan jangka waktu 3 tahun dan tingkat bunga yang sangat kompetitif.
WIKA juga telah mendapatkan rating Perseroan yang sangat baik dari salah satu lembaga pemeringkat internasional di mana peringkat WIKA jauh di atas perusahaan-perusahaan sejenis di industri.
"Kami yakin obligasi kami akan memperoleh peringkat yang minimal sama atau lebih baik lagi," tegas Kosasih
Setelah itu kami akan langsung memroses penerbitan obligasi Perseroan untuk pertama kalinya. Kami menargetkan penerbitan obligasi sebesar minimum 5 triliun hingga 10 triliun Rupiah dengan jangka waktu minimal 5 tahun hingga 10 tahun.
Kontrak baru yang dikantongi WIKA di bulan Februari 2017 ini mencapai Rp 9,389 triliun atau telah mencapai 21,71% dari target kontrak baru di tahun 2017 sebesar Rp 43,245 triliun atau naik 336,61% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Saat ditanya mengenai kemampuan WIKA untuk mendanai pemenuhan kontrak-kontrak yang dihadapinya, Direktur Keuangan WIKA, A.N.S. Kosasih menyatakan bahwa WIKA memiliki kondisi keuangan yang sangat sehat dan sedang memroses beberapa terobosan keuangan yang akan semakin memperkuat kemampuan WIKA untuk melaksanakan proyek-proyeknya.
"Setelah berhasil menggalang dana rights issue sebesar Rp 6,15 triliun, WIKA memiliki kesehatan keuangan yang sangat baik. Jika posisi tersebut kami leverage 3 kali hingga 3,5 kali, kami akan memiliki pendanaan sebesar 21 triliun hingga 28 triliun Rupiah. Hal itu, apalagi ditambah dengan revenue yang telah dicapai di akhir tahun 2016 dan akan kami capai di tahun 2017 ini niscaya cukup untuk menjalankan proyek-proyek yang telah kita canangkan di tahun ini," ujar Kosasih.
Comentarios